SELAMAT DATANG

Selamat menikmati artikel-artikel hasil copy & paste (Copas) berikut, semoga dapat menambah wawasan bagi pribadi yang ingin berkembang.

Saturday, March 31, 2012

Kapan Saya Perlu Utang?

shutterstock
KOMPAS.com - "Pinjaman tunai tanpa jaminan hingga Rp 200 juta proses cepat, hubungi 081… …" demikian pesan singkat yang tertulis pada telepon genggam, sepintas pesan tersebut menarik, tapi sesungguhnya kita wajib hati-hati karena pinjaman adalah identik dengan utang maka sudah pasti utang tersebut haruslah dapat dikembalikan berikut dengan bunganya, ya berikut dengan bunganya dan sesuai dengan jangka waktu yang disepakatinya.

Lalu pertanyaan berikut adalah apakah utang tidak boleh saya ambil seumur hidup? Mana yang lebih baik kita berutang atau tunai alias cash? Lalu bagaimana jika kita berada dalam kondisi terdesak jeratan utang? Jika pada akhirnya kita memutuskan untuk berutang dan atau menambah utang bagaimana kirannya waktu yang paling tepat untuk di ambil?

Nah untuk menjawabnya marilah kita sepakati dulu bahwa konsep utang adalah pinjam meminjam, dengan demikian karena bersifat pinjaman maka sudah menjadi kewajiban bagi penerima pinjaman (debitur) untuk mengembalikan kepada pemberi pinjaman (kreditur) dan tentunya pengembalian tersebut harus sesuai dengan kesepakatan debitur dan kreditur.

Biasanya dalam kesepakatan tersebut ada faktor yang melekat didalamnya yaitu jangka waktu dan imbal hasil atau bunga utang. Utang sangat berbeda dengan investasi, dalam investasi kewajiban untuk memberikan imbal hasil investasi dapat naik atau turun dari ekspektasi sedang utang pada umumnya memiliki imbal hasil (bunga) yang tetap dalam kondisi apapun.
Jangan mengambil utang baru dengan suku bunga lebih besar serta jangka waktu yang lebih singkat dari utang yang lama
Dengan demikian utang memiliki konsep yang sangat ketat (mengembalikan dalam kondisi apapun) maka sudah menjadi kewajiban bahwa pengambilan utang haruslah memenuhi kaidah kerja produktif, konstruktif bukan konsumtif.
Jadi bagi calon debitur, jika ingin mengambil utang maka pertimbangkanlah masak-masak beberapa faktor berikut ini:
Penggunaan dana utang, ya pertimbangkan secara masak alokasi dana pinjaman tersebut, ada 3 (tiga) kemungkinan alokasi penggunaan dana pinjaman yakni:
1. Penggunaan produktif yaitu utang untuk modal investasi atau modal kerja;
2. Penggunaan konsumtif yaitu utang untuk membeli barang-barang yang dipakai tanpa ada aktifitas produktif dari barang tersebut;
3. Penggunaan konstruktif yaitu utang dipakai untuk membayar utang lama yang memiliki tingkat bunga dan cicilan yang tinggi dari utang yang baru, dalam hal ini debitur melakukan restrukturisasi yang bersifat konstruktif atas kewajiban pembayaran utang yang sedang berjalan.

Kemampuan bayar cicilan yakni besarnya tidak melebihi dari 35 persen dari penghasilan setiap bulannya, ini berarti sangat erat kaitannya dengan:
1. Jangka waktu pinjaman serta uang muka yang dibayar (jika ada);
2. Suku bunga utang.

Manajemen resiko atas utang tersebut, yakni jika debitur meninggal dunia maka utang tersebut harus sudah dilindungi dengan asuransi jiwa dengan uang pertanggungan minimal sama dengan jumlah utang tersebut.
Singkat kata calon debitur yang akan berhutang harus memperhatikan penggunaan dana dan kemampuan bayar, jika tidak pasti akan terjerumus dalam lubang utang yang lebih besar. Kedua hal tersebut haruslah dilakukan secara bersamaan bahkan sebelum utang diambil.
Namun adakalanya kita dalam posisi terdesak untuk membayar utang, misalkan kita dalam tekanan pihak debt collector dan kita menyadari bahwa faktor diatas tidak dapat kita penuhi, namun utang baru meskipun bunga lebih tinggi harus tetap harus diambil, pada posisi ini maka saran kami adalah TIDAK MENGAMBIL utang yang baru, namun bicarakan dengan pihak Bank untuk mendapatkan keringanan.
Jika pembicaraan dengan pihak Bank tidak menemukan hasil yang memuaskan maka alangkah baiknya sebagai langkah terakhir anda mulai mencari perlidungan secara hukum dengan cara menghubungi konsultan hukum. Karena sebesar apapun utang dapat dipailitkan secara hukum. Konsekuensi jika dipailitkan adalah anda tidak bisa untuk mengambil utang baru melalui bank selama minimal dalam 3 (tiga) tahun, hal ini disebabkan status utang anda di Bank Indonesia adalah menjadi 5 (lima) alias dalam kondisi macet total (pailit).
Dengan demikian dalam kondisi terdesak:  "Jangan mengambil utang baru dengan suku bunga lebih besar serta jangka waktu yang lebih singkat dari utang yang lama (dengan alasan apapun!), hal ini dapat tercermin dengan besarnya cicilan utang baru melebihi cicilan utang yang lama."
Demikian pembaca yang bijak, hal diatas menjadi acuan utama jika kita akan mengambil utang baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi terjepit atau terdesak.
Perlu diketahui apabila kita menggunakan utang untuk penggunaan produktif, maka utang tersebut sangat berpotensi untuk mempercepat pertumbuhan aset kita, dalam hal ini utang berfungsi sebagai pengungkit (leverage) dan akan berimbas pada pertumbuhan aset secara signifikan.
Jadi mana yang lebih baik kita menggunakan dana tunai atau dengan berutang?, jawabannya adalah jika utang tersebut kita yakini merupakan utang yang produktif maka silahkan anda berutang, namun uang tunai atau cash tersebut kita wajib dialokasikan pada instrumen investasi yang aman misalkan reksa dana pendapatan tetap atau dapat dikombinasikan dengan emas. Fungsi alokasi investasi ini adalah selain untuk lindung nilai juga berfungsi sebagai pengurang beban utang secara akumulasi.
Demikian pembaca anda tidak perlu takut untuk berutang asalkan penggunaan utang adalah secara produktif dengan syarat anda benar-benar menghitung penggunaan dana dan kemampuan bayar anda secara matang. (Taufik Gumulya, CFP®/Perencana Keuangan Independen pada TGRM Perencana Keuangan)

Sumber 

Potensi CBD Diramalkan Bergeser Ke Timur Jakarta

Binakarya Propertindo
Kawasan yang masih menyimpan potensi menjadi kawasan bisnis adalah timur Jakarta. Kawasan tersebut mencakup sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), ring road, Cawang, dan Jalan M T Haryono.
JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring perkembangan Jakarta sebagai pusat bisnis di Indonesia, kawasan-kawasan bisnis baru dipastikan akan terus bermunculan. Apalagi, saat ini central business district (CBD) di segitiga emas Thamrin-Sudirman-Kuningan semakin padat, sehingga perkembangan kawasan bisnis ini diramalkan bergeser ke timur.
Kawasan bisnis di selatan dan barat sudah cukup banyak, sedangkan ke utara sudah mentok.
-- Rudy Margono
"Kawasan bisnis di selatan dan barat sudah cukup banyak, sedangkan ke utara sudah mentok," ujar Ketua Dewan Pimpinan (DPD) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jakarta, Rudy Margono.
Karenanya, kawasan yang masih menyimpan potensi menjadi kawasan bisnis adalah timur Jakarta. Kawasan tersebut mencakup sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), ring road, Cawang, dan Jalan M T Haryono.
Rudy menyebutkan, Jakarta Timur bakal makin berkembang dengan adanya Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang menghubungkan Cengkareng dengan Bintaro. Sayangnya, karena lokasinya dekat Bandara Halim Perdanakusuma, properti yang dibangun di Jakarta Timur harus tunduk pada aturan ketinggian maksimal berdasarkan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP).
"Sampai radius tertentu dari Halim, untuk mendapat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) harus mendapat rekomendasi pengelola bandara," jelas Rudy
Dampaknya, harga properti di sekitar Halim diproyeksikan tidak naik tajam.
"Karena tidak bisa membangun terlalu tinggi, yang bisa dijual tidak banyak," jelas Rudy.
Saat ini, ada dua proyek high rise yang tengah dibangun di Cawang, yaitu The H Residence milik PT Hutama Karya (HK) Realtindo dan The Hive @ Tamansari milik PT Wijaka Karya (Wika) Realty. Namun, Sekretaris Perusahaan Wika Wijanarko Yuwono tidak sependapat.
"Mestinya harga tidak ada kaitannya dengan ketinggian," ujarnya.
Menurutnya, banyak hal yang berpengaruh di sana, contohnya nilai agunan itu sendiri. Wijanarko mengakui, Wika harus mengantongi rekomendasi KKOP sebagai salah satu syarat perizinan sebelum mendirikan The Hive @ Tamansari. Proyek ini memang berada dalam radius ketinggian maksimal 72 m, atau setara 23 lantai.
"Tapi, itu tidak masalah, karena yang kami bangun hanya 19 lantai," ungkap Wijanarko. (Adisti Dini Indreswari)

Sumber 

Friday, March 30, 2012

POLA PIKIR

pola pikirSaat renovasi rumah, si empunya rumah sudah merencanakan untuk memasang sebuah lukisan potret keluarga di ruang tamu yang telah ditatanya dengan indah. Lukisan itu telah dipesannya melalui seorang seniman pelukis wajah yang terkenal dengan harga yang tidak murah. Tetapi, saat lukisan itu tiba di rumah dan hendak di pasang, dia merasa tidak puas dengan hasil lukisan dan meminta si pelukis merevisiya sesuai dengan gambar yang dibayangkan. Apa daya, setelah diperbaiki hingga ke tiga kalinya, tetap saja ada sesuatu yang tidak disukai pada lukisan tersebut sehingga setiap si pemilik rumah melintas ruang tamu, selalu timbul ketidakpuasan dan kekecewaan. Itu sangatlah mengganggu pikirannya. Menjadikan dirinya tidak senang, uring-uringan, jengkel, kecewa dan sebal dengan ruang tamunya yang indah itu. Semua gara-gara sebuah lukisan!
Suatu hari, datang bertamu satu keluarga sahabat ke rumah itu. Sahabat ini termasuk pengamat seni yang disegani di lingkungannya. Saat memasuki ruang tamu, setelah bertukar sapa dengan akrab dengan tuan rumah, tiba-tiba mereka bersamaan terdiam di depan lukisan potret keluarga itu. Si tuan rumah buru-buru menyela, “Teman, tolong jangan dipelototi begitu dong. Aku tahu, lukisan itu tidak seindah seperti yang aku mau, tetapi setelah di revisi beberapa kali jadinya seperti itu, ya udah lah, mau apalagi?” “Lho, apa yang salah dengan lukisan ini? Lukisan ini bagus sekali, sungguh aku tidak sekedar memuji. Si pelukis bisa melihat karakter obyek yang dilukisnya dan menuangkan dengan baik di atas kanvas, perpaduan warna di latar belakangnya juga mampu mendukung lukisan utamanya. Betul kan bu?” Tanyanya sambil menoleh kepada istrinya.
“Iya, lukisan ini indah dan berkarakter. Jarang-jarang kami melihat karya yang cantik seperti ini. Kamu sungguh beruntung memilikinya”, si istri menambahkan dengan bersemangat. Kemudian mereka pun asyik terlibat diskusi tentang lukisan itu.
Setelah kejadian itu, setiap melintas di ruang tamu dan melihat lukisan potret keluarga itu, dia tersenyum sendiri teringat obrolan dengan sahabatnya. Kejengkelan dan kemarahannya telah lenyap tak berbekas.
Pembaca yang budiman,
Jika sebuah lukisan tidak bisa diubah atau banyak hal lain di luar diri kita yang tidak mampu kita rubah sesuai dengan keinginan kita atau selera kita, maka tidak perlu menyalahkan keadaan! Karena sesungguhnya, belum tentu lukisan atau keadaan luar yang bermasalah, tetapi cara pandang kitalah yang berbeda. Jika kita tidak ingin kehilangan kebahagiaan maka kita harus berusaha menerima perbedaan yang ada.
Dengan merubah cara berpikir kita yang di dalam, tentu kondisi diluar juga ikut berubah.

PESAN SANG AYAH

smart-work.jpg
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dua hal: pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, dan kedua, jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka.Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama.Jawab anak sulung : Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama.
Bagaimana dengan anda?
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita ..pilihan ada di tangan anda.
“Berusaha melakukan hal biasa yang dikerjakan dengan cara yang luar biasa.”

Ini Dia, Cara Murah ke Raja Ampat!


Wayag (Arya Sadhewa/ dTraveler)

Wayag (Arya Sadhewa/ dTraveler)

Foto Selengkapnya:
Keindahan Raja Ampat pasti sudah lekat di benak Anda. Sayangnya, butuh uang yang tak sedikit untuk menyaksikan langsung pesona kepulauan ini. Tapi, Anda bisa menyiasati beberapa hal agar bisa ke sana dengan bujet minim!
Waktu Raja Ampat baru terkenal, para traveler menghabiskan belasan hingga puluhan juta untuk bisa menikmati alamnya yang elok. Seiring berjalannya waktu, para traveler menjadi lebih "pintar" dalam mencari cara agar keindahan kepulauan di Papua Barat itu bisa dinikmati langsung.

Hal pertama yang harus diingat adalah semakin banyak orang yang ikut, semakin minim pengeluaran. Hal ini karena mayoritas sarana transportasi yang digunakan di Raja Ampat adalah sewaan, mulai dari mobil hingga perahu untuk berkeliling. Jadi, bawalah "awak" sebanyak-banyaknya!

Untuk mencapai Raja Ampat dari Jakarta, ada tiga alternatif. Pertama, menggunakan kapal PELNI (Rp 700.000-800.000/orang, sekali jalan). Paling murah, tapi perjalanannya paling lama. 5 Hari 4 malam hingga tiba di Kota Sorong.

Alternatif kedua adalah membeli tiket promo penerbangan langsung ke Sorong. Maskapai Sriwijaya misalnya, pernah memberi promo Buy 1 Get 1 Free. Ini berlaku untuk dua orang, dengan hanya Rp 1 juta per orang. Tinggal dikali dua untuk ongkos pulang-pergi.

Opsi ketiga adalah melakukan penerbangan (promo tentunya) dari Jakarta ke Ambon, lalu lanjut dengan kapal PELNI dari Ambon-Sorong. Tapi siap-siap saja, karena kapal PELNI ini hanya mampir sekitar 1 minggu sekali.

Di Sorong, Anda bisa menyewa taksi isi 5 orang (sekitar Rp 50.000-70.000 sekali jalan) menuju Pelabuhan Rakyat. Sebelum naik kapal menuju Waisai (ibukota Raja Ampat), Anda sebaiknya membeli perbekalan terlebih dahulu. Air minum yang banyak, juga makanan instan seperti mie. Harga bahan makanan di Sorong lebih murah dari pada Raja Ampat.

Ada dua kapal dengan rute Sorong-Waisai, keduanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT. Pertama adalah kapal fiber (Rp 120.000/orang, 3 jam perjalanan). Lebih murah jika menggunakan kapal kayu (sekitar Rp 70.000/orang, sekitar 5-6 jam tergantung besarnya ombak).

Dari pelabuhan Waisai, Anda bisa menggunakan jasa ojek untuk mencari penginapan di kotanya (sekitar Rp 20.000, 15 menit perjalanan). Tapi sebelum check in, Anda harus mendatangi kantor Depbudpar setempat. Tiap wisatawan yang masuk ke wilayah Raja Ampat dikenakan biaya konservasi sebesar Rp 200.000 (turis domestik) dan Rp 500.000 (turis mancanegara).

Penginapan paling murah di Waisai dipatok Rp 200.000/kamar/malam. Jika ingin lebih hemat, Anda bisa melakukan "pendekatan" dengan warga lokal dan menginap dengan imbalan makanan atau uang. Ingin lebih hemat lagi? Gelarlah tenda di pesisir pantainya!

Jika ingin mengeksplorasi Raja Ampat keesokan harinya, bangunlah pukul 04.00 WIT. Bertolaklah ke Pasar Waisai, dan lihatlah jajaran perahu (orang lokal menyebutnya "long boat") yang bisa disewa lewat tawar-menawar dengan nelayan. Harganya sekitar Rp 2 juta (termasuk kapal dan nelayan itu sendiri sebagai pengemudi), namun belum termasuk BBM. Harga BBM itu sendiri Rp 10.000/liter.

Wayag adalah tujuan favorit para traveler. Inilah ikon Raja Ampat yang biasa Anda lihat di layar kaca, berupa lautan biru tua yang dihiasi gunung-gunung kecil berwarna hijau. Sebelum melakukan perjalanan ke tempat ini, sebaiknya bawalah banyak makanan dan minuman. Karena sepanjang jalan, bahan makanan hanya bisa ditemukan di dive resorts yang tentunya dibandrol lebih mahal.

Untuk mencapai Wayag diperlukan sekitar 400 liter bensin. Dengan kata lain, total pengeluaran long boat dengan rute Waisai-Wayag-Waisai adalah Rp 7 juta. Tapi tenang saja, 1 long boat bisa diisi hingga 14 orang. Alias, Anda hanya mengeluarkan Rp 500.000 untuk perjalanan lebih dari 12 jam.

Jarak tempuh yang jauh ini bukannya tanpa arti. Di sepanjang jalan, Anda bisa singgah ke beberapa titik snorkeling seperti Five Rocks dan Teluk Kabui. Jika ingin melakukan diving sebaiknya Anda menggunakan agen penyelaman di Waisai, salah satunya Waiwo Dive Resort. Sekali penyelaman minimal Rp 400.000/orang.

Tiba di Wayag, Anda harus melapor terlebih dahulu ke kantor konservasi laut setempat. Nelayan sudah mengetahui betul hal ini, sehingga Anda hanya perlu mengingatkannya saja. Nelayan juga mengetahui titik-titik favorit para traveler ketika berkunjung ke Wayag yang indahnya memesona ini.

Jika Anda berangkat 4 orang selama 3 hari 2 malam, seluruh hal di atas akan menghabiskan sekitar Rp 4,7 juta saja. Apalagi jika anggota rombongan lebih dari 5, atau mungkin 10 jika Anda mengajak keluarga dan teman terdekat. Nah, tunggu apa lagi? Raja Ampat di depan mata!

Sumber 

Thursday, March 22, 2012

Gambaran Neraka Jahannam yang Sangat EXTREME

[imagetag] http://harydoank.files.wordpress.com/2010/10/neraka01.jpg 

Jahannam adalah neraka tempat penyiksaan yang memiliki 7 pintu dan setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk-Nya. Gerbang jahannam dipimpin oleh Malaikat Malik dan memiliki Malaikat Penyiksa yang berjumlah sebanyak 19 malaikat yang disebut Zabaniyah. Silahkan baca artikel di bawah ini yang kami himpun dari okabasi.com untuk lebih jelasnya.

Ketika Allah berfirman dalam Al Qur'an tentang Atheis :

    "fahasbahu jahannam,"

yang berarti :

    "Ketika Jahannam cukup untuk mereka – Inilah tempat yang pantas untuk mereka, sebuah tempat yang tak berair, menakutkan, siksaan yang suram yang akan menghancurkan ego mereka."

Dikisahkan dalam sebuah hadits bahwa sesungguhnya neraka jahanam itu adalah hitam gelap dan pekat, tidak ada cahaya dan tidak pula neraka itu menyala/terang.

Rasulullah saw bersabda :

    "Api kamu ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api di neraka jahannam."

Para sahabat mengatakan :

    "Yang ini pun sudah cukup berat panasnya."

Nabi berkata lagi :

    "Bahkan api neraka itu melebihi sebanyak enam puluh sembilan kali lipat panasnya api dunia."

    "Api neraka jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malamyang gelap gulita."

Jahanam memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70.000 gunung, pada setiap gunung itu pula terdapat 70.000 lereng api dan pada setiap lereng itu terdapat 70.000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70.000 lembah dari api.

Disetiap lembah itu terdapat 70.000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70.000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70.000 ular dan kala, dan setiap kala itu mempunyai 70.000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70.000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut mempunyai 70.000 qullah bisa.

Dikatakan pula bahwa Jahannam ini memiliki pula anjing-anjing neraka Jahannam yang siap mengoyak-oyak tubuh. Dalam haditsnya disebutkan yang berbunyi:

    "… jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam." Sebagaimana firman Allahyang bermakna, "Di neraka itu ada anjing-anjing yang dikiaskan mengoyak badan manusia."


Sumber 

Tips Mengobati Mata Minus Secara Alami Tanpa Kacamata

Tips Mengobati Mata Minus Secara Alami Tanpa Kacamata - Mata minus adalah kelainan dari mata yang tidak bisa melihat benda - benda dengan jarak yang terlalu jauh. Kelainan mata ini bisa diobati. Menurut pantauan kami dari berbagai sumber di internet, tanpa menggunakan kacamata pun, mata minus ternyata bisa diobati.

Biasanya mata minus terjadi jika kita sering berkerja atau melihat sesuatu dengan jarak dekat terlalu lama. Ketika ini terjadi otot di mata kita yang mengatur fokus mata akan terbiasa dengan kondisi seperti ini. Menggunakan kacamata untuk mengkoreksi mata minus akan memaksa otot mata Anda untuk terbiasa dengan kondisi yang tidak normal sehingga dapat membuat mata minus semakin parah ketika anda tetap melalukan pekerjaan rutin secara dekat.

Lalu bagaimana cara mengurangi minus pada mata atau cara mengobati mana minus. Sebelum di jelaskan lebih lanjut, sebaiknya anda perlu tahu beberapa penyebab utama kenapa kemampuan penglihatan kita bisa menurun:

Berikut penyebab kemampuan mata menurun:

-Pola makan yang tidak sehat, seperti asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan dan makanan yang terlalu diolah, serta makan ketika merasa stress
-Kebiasaan membaca yang salah seperti membaca sambil tiduran dan membaca di tempat dengan penerangan yang kurang.
-Polutan di udara, air dan makanan (bahan kimia, pengawet dll)
-Konsumsi gula yang berlebihan
-Tempat kerja yang buruk
-Terlalu banyak menonton televisi
-Memakai monitor komputer yang buruk

Beberapa hal lain yang perlu juga di perhatikan:

Kondisi mental sangat berpengaruh pada kesehatan pengelihatan mata (vision fitness). Memakai kacamata yang sesuai dengan ukuran minus/plus kita, justru akan membuat kita semakin tergantung dengan kacamata dan tidak ada kesempatan untuk memperbaiki penglihatan kita.

Disarankan untuk memakai kacamata yang setingkat lebih rendah (dengan kemampuan penglihatan sekitar 87,5%) sehingga mata berusaha untuk memperbaiki fokusnya, dan pada akhirnya bisa mengurangi ketergantungan pada kacamata.Kondisi mata yang terkadang terasa capek, perih, buram dsb, adalah suatu pertanda/pesan dari mata, kalau mata sudah terlalu capek, maka dari itu jika kita mengalami hal-hal tersebut, segera istirahatkan mata anda untuk beberapa saat.

Cara mengurangi minus mata:

-Lepaskan kacamata jika memungkinkan, lihat ke benda-benda dengan jarak yang berbeda.
-Kedip secara normal, tidak teralu cepat dan lambat.
-Tutup mata Anda, gunakan telapak tangan anda dan berikan sedikit tekanan kepada mata Anda. Ini akan membantu otot Anda menjadi lemas.
-Melihat benda yang bergerak juga membantu untuk melemaskan otot mata Anda.
-Makan buah wortel dan berbagai macam buah yang berwarna jingga lainnya atau buah buahan yang asam.
-Usahakan rutin pergi ke pegunungan hijau, persawahan atau laut yang luas(pemandangan alam)

Semoga bermanfaat!
 

Kisah Ketika Iblis Masuk Kesajadah di masjid

Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah.

"Hai, Blis!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab Iblis ketus.
"Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci,Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir.
"Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru". Kiai tercenung. "Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu". "Dengan apa?"
"Dengan sajadah!"
"Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?"
"Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar!"
"Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis?"
"Bukan itu saja Kiai..."
"Lalu?"
"Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
"Untuk apa?"
"Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya.

Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
"Nah, lihat itu Kiai!", Iblis memulai dialog lagi.
"Yang mana?"

"Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka".

Iblis lenyap.
Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.

Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa.


Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat. Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.

Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.
"Astaghfirullahal adziiiim ", ujar sang Kiai pelan.

Sumber

TUHAN ITU TIDAK ADA!!!


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen. “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.
“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!

BERPIKIR KREATIF



Berpikir KreatifSeorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau.
Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?
Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi.
Apa yang harus dilakukannya?
Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.
Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.
Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis ke dalam lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya. Smiley…!
Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk menerima hukuman itu.
Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu.
Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan…

Tuesday, March 13, 2012

Membeli Rumah atau Apartemen?

KOMPAS.com - Tempat tinggal menjadi kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi setiap orang
agar lebih praktis beraktivitas. Perumahan tipe sederhana dengan KPR terjangkau, atau apartemen murah bersubsidi bisa menjadi pilihan. Jika masih belum mampu membeli rumah, pilihannya kembali kepada: menyewa apartemen, atau mengontrak rumah. Namun mana yang lebih efisien?
Pilihan tersebut pada dasarnya tergantung pada prioritas kebutuhan masing-masing orang. Nini Candra, mengaku tertarik membeli satu unit apartemen bersubsidi di kawasan selatan Jakarta. Meski berlokasi di jalan utama yang sering mengalami kemacetan, perempuan yang ditemui Kompas Female saat melihat show unit di apartemen pilihannya ini tak merasa terkendala dengan lokasi.

"Tetap ada pertimbangan kepraktisan, karena lokasi apartemen dekat dengan usaha suami dan pekerjaan saya sangat mobile di kawasan selatan dan barat Jakarta. Jadi masih dekat dengan domisili," jelasnya.

Lain halnya dengan Muhammad Yunus. Ia mengaku sempat membandingkan kediaman di apartemen atau rumah sewa berjenis paviliun. Menurutnya tinggal di apartemen lebih praktis, privasi terjaga, dan keamanan terjamin.

"Nilai sewa paviliun memang lebih murah, 1 juta per bulan, sedangkan waktu itu  sewa apartemen 11 juta per enam bulan lengkap dengan keamanan gedung dan privasi yang tak didapat dari pilihan satunya," jelas Yunus, yang tinggal di apartemen Mediterrania Garden Residence pada tahun 2006 hingga 2007.
Jika pada umumnya pemilihan tinggal di apartemen adalah karena faktor lokasi yang strategis, mengapa banyak pula apartemen yang berdiri di kota-kota satelit seperti Depok, Bekasi, dan Serpong?

Bagi sebagian orang, faktor harga menjadi pertimbangan utama. Apartemen yang berada di pinggiran kota seperti ini memang menawarkan harga sewa yang lebih murah daripada yang berada di pusat kota. Soal lokasi tak jadi perkara, meski masih harus terjebak kemacetan kota. Toh masih lebih murah daripada kredit rumah dengan lokasi yang juga jauh dari kota, misalnya.
Ada ruang bermain
Untuk keluarga yang memiliki anak, tampaknya apartemen tidak begitu menjadi pilihan. Chrisna Soeharto, contohnya. Pria yang bekerja sebagai marketing trainer di sebuah perusahaan otomotif ini, memilih membeli rumah karena konsepnya lebih untuk keluarga. "Kalau rumah ada lahan yang luas untuk berkebun, anak-anak juga punya tempat bermain," katanya.
Sebagai investasi, rumah juga lebih menguntungkan. Sedangkan apartemen boleh dibilang hanya unggul dari segi lokasi yang strategis saja, tidak ada kelebihan lain. Untuk biaya operasional, penghuni apartemen akan terkena service charge kurang lebih Rp 1,5 juta tiap bulan. Bandingkan dengan tinggal di rumah yang biaya operasional tiap bulannya bisa diatur hingga Rp 700 ribu saja. Karena itu, pria yang kini tinggal di kawasan Bintaro ini malah berencana membeli satu unit rumah lagi.
Bagaimana pun, pembangunan rumah dan apartemen -baik yang bersubsidi maupun tidak- ada dimana-mana, menjadi pertanda bahwa pasarnya masih ada. Tinggal pilih yang paling cocok dengan karakter Anda, rumah atau apartemen?

Sumber 

Kapan Saat Tepat Membeli Rumah?

KOMPAS.com - Sirik rasanya melihat teman yang sudah memiliki rumah sendiri. Tinggal di rumah milik sendiri membuat Anda bebas membuat aturan sendiri. Bahkan orangtua yang kebetulan menginap di rumah Anda pun harus mengikuti aturan Anda. Anda juga jadi merasa tidak lagi "membuang uang" percuma dengan indekos.
Tetapi, sebagai lajang Anda masih berat untuk meninggalkan gaya hidup Anda saat ini. Sepulang kantor bebas jalan-jalan sampai malam (kalau beli rumah di pinggiran Jakarta tentu harus pikir-pikir lagi jika pulang terlalu larut). Anda bebas jajan di luar, ngopi, belanja-belanja, travelling bersama teman-teman, dan lain sebagainya. Jika gaji Anda dipotong untuk cicilan rumah, Anda harus mengorbankan sebagian kecil kesenangan Anda tersebut.
Jadi, kapan sebenarnya waktu tepat untuk membeli rumah? Apakah membeli sekarang merupakan langkah yang tepat? Apakah dengan gaji Anda yang sekarang, Anda mampu membelinya? Bila hal itu yang masih menjadi pertimbangan Anda, beberapa pertanyaan di bawah ini mungkin dapat membantu Anda.

Bagaimana dan dimana hidup Anda beberapa tahun ke depan?
Mungkin saat ini Anda merasa lebih nyaman dengan indekos atau mengontrak rumah ramai-ramai dengan teman. Namun, bayangkan berapa uang yang akan Anda habiskan begitu saja dengan indekos di tempat yang berada di pusat kota. Bandingkan dengan cicilan rumah yang harus Anda bayarkan bila membeli rumah. Bila selisihnya tak begitu besar, lebih baik Anda membeli rumah. Uang kos atau kontrakan itu akan menjadi investasi Anda dalam bentuk rumah. Menunda membeli rumah hanya akan membuat Anda mengeluarkan lebih banyak uang ketika harga rumah sudah naik gila-gilaan.

Bagaimana kondisi keuangan Anda?
Ketika Anda berencana mengambil kredit pemilikan rumah di bank untuk melunasi pembelian rumah, bank tentu akan memeriksa kondisi keuangan Anda. Bank akan meminta slip gaji Anda, juga mencari tahu apakah Anda memiliki utang-utang atau cicilan lain. Intinya, bila Anda berutang ke bank, apakah hal ini akan memengaruhi kondisi keuangan Anda secara keseluruhan? Bank tentu tak ingin Anda mengalami kesulitan mencicil utang Anda.
Kebanyakan bank akan menghitung rasio total utang Anda sebelum mengabulkan permohonan pengajuan utang Anda. Artinya, berapa total kewajiban utang Anda, termasuk utang kartu kredit, cicilan mobil, atau mungkin kredit tanpa agunan Anda. Total utang sebaiknya tidak lebih besar daripada 40 persen gaji kotor Anda sebulan.

Berapa kemampuan Anda?
Ada cara yang mudah dan cepat untuk mengestimasi kemampuan Anda dalam membeli rumah berdasarkan jumlah penghasilan Anda. Kalikan gaji kotor Anda selama satu tahun dengan 3,4. Misalnya gaji Anda Rp 5 juta sebulan, maka setahun gaji Anda Rp 60 juta. Jika dikalikan 3,4, maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 204 juta. Beberapa pakar keuangan juga menyarankan, sebaiknya Anda tidak membayar lebih dari 32 persen gaji kotor selama sebulan untuk cicilan rumah. Anda juga masih harus membayar down payment, yang besarnya nanti akan memengaruhi besaran cicilan Anda tiap bulan.

Hitung juga maintenance rumah
Membeli rumah artinya Anda bertanggung jawab dengan semua biaya pemeliharaan atau perawatannya. Kemudian, meskipun rumah tersebut tidak langsung Anda tinggali, Anda tetap harus membayar iuran-iuran kan? Misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya. Bersiaplah untuk membayar sekitar 3 persen setahun (dari harga rumah) untuk biaya pemeliharaan untuk rumah yang baru, dan tingkatkan jumlah tersebut hingga 5 persen jika Anda membeli rumah bekas. 

Dapatkah Anda menutup semua biaya pembeliannya?
Ada beberapa komponen biaya yang harus Anda tanggung ketika membeli rumah. Selain membayar harga rumahnya, Anda juga harus membayar PPN (10 persen dari harga pokok rumah), biaya pengurusan surat-surat tanah (seperti Hak Guna Bangunan atau Hak Milik), biaya notaris, biaya administrasi bank, dan mungkin juga biaya survei lokasi. Setelah rumah dibeli, Anda masih butuh biaya untuk pindahan, instalasi listrik (jika misalnya Anda ingin menambah daya), perabotan, dan hal-hal kecil lain yang ternyata tak sedikit jumlahnya.
Saat membeli rumah, kondisi keuangan Anda pasti terpengaruh. Mungkin dalam bulan-bulan bahkan tahun pertama Anda akan sulit menyisihkan uang untuk hura-hura lagi. Tetapi, jangan bayangkan berapa gaji Anda yang terkuras untuk membayar cicilan rumah. Bayangkan nikmatnya memiliki rumah sendiri. Adakah yang lebih membanggakan daripada itu?

Sumber 

Membeli Rumah Seken


Dok pribadi
Panangian Simanungkalit, pakar properti Indonesia, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat dan tim pemenangan Andi Mallarangeng
Tanya
Pak Panangian, saya ingin membeli rumah seken. Faktor apa saja yang harus dicermati jika saya membeli rumah seken?
Jimmy, Jakarta

Panangian Simanungkalit:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika membeli rumah seken. Pertama, kondisi bangunan terutama menyangkut pondasi, struktur, penutup lantai, penutup dinding, rangka atap, penutup atap, dan plafon serta utilitas di dalamnya. Pastikan semuanya masih cukup baik, aman, berfungsi, dan tidak memerlukan banyak perbaikan. Kecuali bangunan memang sudah tua (di atas 20 tahun) dan tidak layak lagi dipakai, yang ditransaksikan hanya tanahnya. Untuk itu, jangan lupa cek langsung ke lokasi dengan seksama, jangan hanya menerima laporan dari pihak ketiga. Pastikan juga rumah dan lingkungannya bukan daerah rawan rayap. Kalau rawan rapay, sebaiknya rumah diberik treatment antirayap.

Kedua, status tanah, apakah HGB, hal milik, strata title, atau apa? Kalau HGB, apakah sertifikatnya masih berlaku atau perlu diperpanjang? Kalau harus diperpanjang, apakah memungkinkan dan berapa biayanya? Mungkinkah status HGB itu diubah menjadihak milik? Itu semua perlu diperhitungkan saat negosiasi harga. Jangan lupa mencocokkan nama pemilik dan nomor rumahnya dengan nama dan nomor yang tercantum di sertifikat. Terlebih pada rumah warisan, kesamaan nama penjual dengan nama yang tercantum dalam sertifikat sangat mutlak bila Anda tidakingin bermasalah. Kalau kepemilikan rumah masih atas nama orangtua ahli waris, pastikan saat bertransaksi semua ahli waris menyetujuinya secara tertulis. Untuk itu, sebaiknya jangan bertransaksi di bawah tangan tapi melalui notaris.

Ketiga, ukuran tanah dan rumah apakah memang sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat dan IMB? Sangat baik jika kita melakukan pengukuran ulang. Bukan hanya supaya transaksi berjalan benar, tetapi juga supaya ukuran rumah dan tanah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.

Keempat, IMB dan gambar rancang bangun rumah. Sebaiknya tidak ada perubahan signifikan pada bangunan yang melenceng dari IMB. Kalau rumah tidak dilengkapi IMB, kita tidak bisa mendapatkan dukungan KPR dari bank untuk membelinya. Selain itu ada kemungkinan rumah dirobohkan petugas pemda karena dianggap melanggar ketentuan peruntukan pendirian rumah. Kalau ingin merenovasinya setelah dibeli, pastikan rumah memang boleh direnovasi dan tidak termasuk dalam cagar budaya. Kalau termasuk cagar budaya, perjelas sampai sejauh mana rumah boleh direnovasi.

Kelima, status rumah tidak dalam sitaan atau digadaikan, yidak sedang dijaminkan ke bank atau dalam sengketa, tidak memiliki tanah lebih yang tidak dicatat dalam sertifikat karena merupakan bagian dari fasos fasum, dan tidak sedang dihuni atau sudah kosong. Yang terakhir, ini juga penting karena sering saat bertransaksi, rumah masih dihuni oleh kerabat penjual. Akibatnya, setelah transaksi, pembeli tidak bisa langsung menguasai rumahnya dan terlibat konflik dengan penghuni. Untuk itu, jangan lupa cek langsung ke lokasi, dan mintalah kejujuran penjual, tanyakan kepada warga sekitarnya, dan bikin klausul perjanjian bersyarat yang memungkinkan Anda meminta pengembvalian pembayaran atau membatalkan transaksi bila status rumah tidak freen clean and clear. Lakukanlah transaksi dengan akte notaris.

Keenam, kondisi lingkungan perumahan, apakah cukup baik dan memadai, baik kondisi jalan dan saluran, jaringan utilitas, maupun aksesibilitas dan fasilitas publik yang ada di sekitarnya? Rumah idealnya bisa dilalui kendaraan secara leluasa, kondisi jalan dan salurannya terawat, keamanan lingkungannya cukup kondusif, tidak kebanjiran, dan masyarakatnya cukup menerima pendatang baru.

Ketujuh, jaringan telepon, suplai listrik, air, dan gas (kalau ada), apakah tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seisi rumah dan tidak sering muncul masalah? Tanyakan apakah rumah sudah dilengkapi jaringan telepon, dan berapa kapasitas listrik, air, dan gas yang terpasang? Untuk itu mintalah penjual menunjukkan dokumen pemasangan dan rekening terakhirnya.

Kedelapan, riwayat rumah. Pernahkah rumah itu terbakar seluruhnya atau sebagian? Kalau pernah bagaimana dampaknya terhadap pondasi dan struktur bangunan? Apa yang dilakukan pemilik lama saat memperbaikinya? Adakah di rumah pernah terjadi peristiwa kriminal yang menggegerkan seperti pembunuhan dan perampokan? Bagaimana kejadian itu bisa terjadi dan bagaimana penyelesainnya?

Kesembilan, Pajak Bumi dan Bangunan. Pastikan penjual selalu membayarnya secara teratur, termasuk biaya-biaya lain seperti iuran pengelolaan lingkungan (IPL) dan lainnya. Mintalah bukti pembayaran terakhir berbagai bea dan biaya itu.

Kesepuluh, harga rumah. Jangan percaya begitu saja dengan harga pasar yang disebutkan penjual. Mintalah bukti pembayaran PBB yang terakhir. Di situ tercantum NJOP tanah dan bangunannya. Setelah itu, cari informasi ke warga sekitar tentang pasaran harga rumah di lokasi setempat. Bisa juga bertanya atau mencari tahu ke kantor broker terdekat, atau melihat iklan rumah sekelas di lokasi terdekat di surat kabar sebagai perbandingan.

Kesebelas, dukungan KPR. Sebaiknya transaksi rumah seken juga dilakukan dengan fasilitas KPR karena jauh lebih aman. Untuk itu sebelum bertransaksi, ada baiknya meminta bank yang akan menyalurkan kredit agar menilai rumah tersebut. Paling tidak, hasil penilaian penilai profesional bisa dipakai sevagai patokan untuk menawar harga rumah secara pantas. Harga rumah seken biasanya lebih murah dibandingkan rumah baru sekelas. Tapi ini sangat tergantung situasi ekonomi, kondisi bangunan, dan prestise lingkungannya.
*) Panangian Simanungkalit, penulis buku "Beli Rumah & Apartemen, Tips dan Trik" 

Sumber 

Tips Jeli Membeli Rumah Seken

KOMPAS.com - Anda tertarik membeli rumah seken (second) atau rumah bekas pakai? Tunggu dulu! Langkah-langkah berikut ini bisa menjadi strategi sebelum memutuskan membeli rumah tersebut.
Langkah pertama dan utama, sebaiknya jangan percaya begitu saja dengan tampilan luar rumah atau anda percaya dengan promo penjual rumah. Cek kondisi rumah! Sebagai bahan pertimbangan, ajak teman atau arsitek yang mengerti tentang layak tidaknya bangunan tersebut. Perhatikan ketahanan dinding, adakah keretakan atau kelembaban akibat saluran air yang bocor? Penting juga Anda lihat adakah serangan rayap di rumah dengan mengenali tanda-tandanya.
Jangan terbuai dengan interior bangunan, cek usia bangunan, kapan terakhir dilakukan renovasi. Jeli melihat usia bangunan berhubungan dengan keselamatan Anda dan anggota keluarga lainnya. Perhatikan juga sirkulasi udara yang keluar masuk ruangan. Cek kelengkapan ventilasi dan pencahayaan. Ruang yang kurang memperhitungkan kecukupan ventilasi dan pencahayaan akan menimbulkan kelembaban. Kelembaban sangat disukai rayap dan jamur, hasilnya ruangan berbau dan tidak sehat.



Cek keberadaan sumber air. Seperti diketahui, air sangat penting bagi kebutuhan keluarga. Pastikan sumber air seperti sumur memiliki jarak ideal dengan septic tank yakni 10 meter persegi. Jika jarak ideal tak dipenuhi, bisa ditebak air akan tercemar dan tentunya tak layak dikonsumsi. Periksa juga daya penunjang listrik dari PLN. Apakah si pemilik rumah sebelumnya bermasalah dengan segel meteran atau tidak. Jangan sampai Anda harus menanggung denda tinggi karena meteran bermasalah.
Setelah memeriksa kondisi fisik bangunan, mari jeli memeriksa status kepemilikan rumah. Lihat dan pastikan rumah tersebut memiliki surat izin dan sertifikat kepemilikan. Periksa apakah rumah tersebut memiliki masalah sengketa karena permasalahan warisan. Rumah warisan umumnya memiliki banyak ahli waris, ketahui apakah semua ahli waris menyetujui penjualan rumah. Jika ternyata bersengketa, lebih baik anda berpikir ulang untuk membelinya.
Llangkah selanjutnya mensurvei harga rumah. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan kalau membeli rumah tersebut. Bila Anda harus melakukan renovasi, pastikan besaran anggarannya tidak melebihi rencana awal. Perhatikan juga lingkungan sekitar, apakah aman, bagaimana dengan para tetangga, atau jauh dekatnya rumah dengan tempat kerja, serta akses jalan menuju rumah patut Anda pertimbangkan.
Bila Anda memakai jasa broker dalam membeli rumah seken, Anda tetap harus jeli. Pilih broker yang memiliki sertifikat, kalau perlu Anda dapat mengecek keabsahannya dengan menelepon kantor ia bekerja atau asosiasi broker di Indonesia

Sumber 

Tips Sebelum Membeli Hunian di Jabodetabek

KOMPAS.com - Faktor jarak sering menjadi pertimbangan kita saat memilih lokasi hunian yang hendak dibeli. Ternyata, hal itu tak cukup bisa dijadikan patokan untuk menjadi satu-satunya kriteria dalam memilih hunian yang ideal. Mengapa demikian?
Mengukur waktu tempuh berdasarkan jarak di Jakarta ini sama seperti menebak ke arah mana bajaj hendak berbelok. Hanya si sopir bajaj dan Tuhan yang tahu dia hendak belok ke mana.
Tingkat kemacetan sudah bukan lagi tidak bisa ditebak. Jakarta sudah pasti macet. Menebak titik-titik mana yang rawan macet juga sudah mustahil. Semua titik nyaris macet. Maka dari itu, jika Anda mempertimbangkan memilih atau membeli rumah dari brosur hanya karena Anda tergoda lokasinya hanya 30 menit dari Semanggi, 5 menit dari bundaran hotel anu, 2 menit dari Perempatan Pepsi, 10 menit dari patung selamat tinggal, itu seperti Anda naik angkutan salah trayek. Pasti bakal kesasar.
Di Jakarta, waktu tempuh berbanding lurus dengan akses dan infrastruktur jalan, bukan dengan jarak. Maka dari itu, pilihan terbaik untuk mencari lokasi pertama-tama adalah ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai menuju lokasi. Jarak 10 kilometer dengan infrastruktur jalan hanya 2 atau 3 jalur sudah jelas berbeda dibanding jarak 20 kilometer dengan jalan 4 atau 5 jalur.
Jarak juga berkaitan dengan sarana transportasi. Lokasi hunian di Bogor yang berjarak 60 km dari Jakarta atau di Serpong yang berjarak sekitar 25 km dari Jakarta pasti berbeda jika kita tempuh dengan sarana kereta api dibandingkan dengan mobil misalnya. Nah, karena pilihan transportasi ini sifatnya sangat terbuka dan banyak pilihannya, memilih lokasi hunian sebaiknya juga mempertimbangkan moda transportasi apa yang akan Anda gunakan sehari-hari?
Kita seringkali keliru menetapkan pilihan, semata-mata hanya karena sebuah moda transportasi sudah lazim kita gunakan. Mobil atau motor misalnya. Kita memilih menggunakannya hanya karena kita sudah familiar dan terbiasa, lalu menutup kemungkinan untuk beralih dengan moda transportasi lain hanya lantaran kita tidak pernah menggunakannya atau hanya menggunakannya sesekali dalam setahun.
Kita khawatir bahwa moda itu tidak bersahabat, sarana transportasi itu berbahaya, atau pilihan itu mengerikan. Padahal, kita belum mengenalinya lebih dalam dan menilainya sekadar dari permukaan atau bahkan cuma dari cerita orang dan kabar burung.
Oleh karenanya, jangan lagi pernah mempertimbangkan membeli atau memiliki hunian hanya karena faktor jarak. Anda harus pertimbangkan faktor lainnya dan tunggu di edisi berikutnya.

Sumber 

8 Tips Lebih Jeli Memilih Rumah

KOMPAS.com - Anda pasti bersemangat saat akan membeli rumah untuk pertama kalinya. Yang terbayang adalah memiliki rumah sendiri, selekasnya ditata dan diisi perabotan sesuka hati, sehingga Anda puntak sabar segera memiliki rumah barunya di pinggiran kota.
Namun, ada baiknya Anda memperhatikan syarat-syarat pembelian rumah dan kondisi rumah itu sendiri sebelum memutuskan membeli rumah. Karena kelak, rumah yang Anda beli adalah salah satu bentuk investasi Anda di masa depan sehingga jangan sampai merasa rugi di belakang hari. Sebagai pertimbangan, berikut hal-hal perlu Anda perhatikan sebelum membeli rumah:
1. Bagaimana track record Anda?
Pinjam uang di bank memang masih merupakan cara mendapatkan rumah impian. Hanya, cara ini tidak akan pernah terwujud jika nama Anda telah "dicoret" dari daftar calon peminjam oleh salah satu bank tempat Anda pernah meminjam dana sebelumnya. Sebutlah, hal itu disebabkan Anda punya record tidak bagus dalam menyelesaikan utang kartu kredit atau kredit tanpa agunan, misalnya.
Perlu Anda ketahui, setiap bank kerap akan mem-forward laporan mengenai perilaku buruk nasabahnya pada bank-bank lainnya karena ada semacam bentuk jaringan di antara mereka sehingga Anda sulit melakukan pinjaman atau kredit lagi di kemudian hari.
Untuk itu, sebelum menjemput rumah impian, pastikan tak ada informasi yang salah tentang alur pinjaman kredit Anda, atau tak ada kekeliruan nilai kredit. Contohnya, nilai pinjaman Anda sudah mencapai limit sehingga tidak mungkin meminjam dana lagi. Selain itu, jika benar terjadi kekeliruan, pastikan Anda segera menyelesaikannya agar bisa dengan mudah mengajukan pinjaman lagi.
2. Jangan ragu berkonsultasi
Tanyakan pada siapa pun, baik teman atau saudara Anda yang pernah menggunakan jasa peminjaman. Ajak mereka berbagi pengalaman dan bisa mereferensikan Anda pada bank yang memang punya kredibilitas.
Namun demikian, Anda juga mempunyai tugas untuk memeriksa dan membandingkan beberapa penawaran dari para pemberi pinjaman itu. Anda tak perlu khawatir, karena pinjaman Anda tidak akan ditolak jika semua persyaratan telah disetujui.
3. Beli saat harga masih rendah
Beberapa perumahan memang menetapkan harga rumah yang selangit karena infrastrukturnya sudah lengkap. Pembangunan jalan tol, misalnya, bisa membuat harga rumah naik 50 persen.
Karena itu, jika ada rencana pembangunan jalan tol di kawasan perumahan yang Anda cari, jangan ragu membeli rumah tersebut sebelum harganya melambung naik. Namun demikian, perlu dipastikan juga bahwa Anda memilih area yang aman dari urusan pembebasan tanah.
4. Beli saat bunga rata-rata masih cukup normal
Ada saatnya suku bunga pinjaman jatuh atau malah turun. Kiranya, ini adalah pertanda bagi Anda untuk segera berinvestasi di dunia properti. Cepat, beli rumah pilihan Anda.
5. Pastikan dana Anda cukup
Uang muka atau tanda jadi tentu harus dilunaskan. Punya tabungan minimal 20 persen dari harga rumah yang akan Anda beli, begitulah idealnya.
6. Alokasikan biaya tambahan 
Tak cukup hanya memikirkan tanda jadi dan uang maka, karena Anda juga harus menyiapkan anggaran lainnya, terutama dana asuransi, pajak, dan juga biaya konsultasi atau administrasi. Jumlah ini harus dianggarkan sebagai pembayaran tambahan setiap bulan, selain jumlah yang harus Anda bayarkan untuk angsuran rumah. Jangan lupa, siapkan juga dana perbaikan dan perawatan rumah.
7. Jeli dengan penawaran rumah
Hati-hati menilai rumah yang akan dibeli. Bisa jadi, rumah yang dijual saat ini berstatus rumah sitaan. Untuk itu, cari tahu latar belakang calon rumah yang akan Anda beli. Siapkan sedikit uang untuk menyewa ahli yang bisa menilai dan mencari tahu seputar reputasi rumah (status hukum). Ini mutlak diperlukan agar Anda punya banyak masukan termasuk tentang jumlah uang yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah.
8. Jangan mudah tergiur penawaran yang pendek
Anda memang harus hati-hati soal hal ini. Karena, boleh jadi, rumah tersebut belum memiliki sertifikat hak milik, atau tanahnya masih tanah girik. Atau, tanah tersebut masih menjadi sengketa sehingga jangan heran jika rumah seperti ini menawarkan harga lebih murah, namun prosesnya akan berbelit-belit dan panjang.
Nah, sudah siap berburu rumah?

Sumber 

5 Langkah Pasti Sebelum Membeli Rumah

KOMPAS.com - Memilih rumah untuk kemudian dibeli itu gampang-gampang-susah. Tersedianya dana tak berarti serta-merta persoalan selesai.
Memang, karena terkadang ada kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi. Sebut saja, misalnya, bagi keluarga muda yang memiliki anak kecil, tentu rumah yang dekat dengan sekolah menjadi salah satu pertimbangan utama.
Seiring dengan semakin macetnya lalu lintas di kota-kota besar, Anda juga pasti menginginkan lokasi rumah yang tidak terlalu jauh dengan kantor. Atau, setidaknya memiliki banyak alternatif jalan sehingga tidak mesti selalu terjebak kemacetan lalu lintas.
Namun, di samping pertimbangan-pertimbangan spesifik demikian, ada juga hal-hal yang secara umum patut dipertimbangkan. Lima langkah berikut ini dapat membantu Anda memutuskan untuk membeli rumah di mana:
- Lokasi rumah yang hendak dibeli haruslah memiliki akses jalan yang mudah dicapai. Jangan mudah tergiur janji-janji manis pengembang yang mengatakan bahwa perumahan tersebut hanya lima menit dari pintu tol. Siapa tahu, lima menit yang dimaksud hanya terjadi pada tengah malam dan jalan lengang.
- Untuk memastikannya, ada baiknya jika Anda melakukan uji coba pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Pastikan, bahwa lingkungan calon rumah tinggal memiliki suasana dan tetangga yang menyenangkan, karena di sanalah nantinya Anda akan banyak menghabiskan waktu. Biar bagaimanapun, nantinya tetangga adalah orang pertama yang akan dimintai tolong jika ada sesuatu yang terjadi, bukan?
- Pastikan pula, bahwa kompleks perumahan yang Anda pilih memiliki infrastruktur, seperti akses kendaraan umum, luas jalan, listrik, air, keamanan, kebersihan, pasar, minimarket, klinik, sarana olahraga, pusat hiburan, dan sebagainya yang bisa dijangkau dengan mudah.
- Pastikan rumah yang Anda incar tersebut tidak berada pada daerah rawan banjir. Terakhir, perhatikan kondisi dan kualitas bangunan secara detail. Bila perlu, buat daftar untuk melakukan cek terhadap kondisi atap, tembok, kusen, jendela, kamar mandi saluran air, serta lubang angin.
Jika lima langkah ini sudah dilakukan, niscaya rumah yang dibeli akan memberikan kenyamanan bagi Anda sekeluarga. Selamat memilih! (AYA)

Sumber 

Agar Oper Kredit Tak Berujung Penyesalan

KOMPAS.com - Memiliki rumah sendiri adalah idaman setiap keluarga. Dengan mempunyai rumah sendiri, kita bisa leluasa mengatur rumah tangga, memilih desain rumah, dan mengatur tata letak barang sesuai selera. Walhasil, rumah yang kita tempati akan memberikan rasa aman dan nyaman.
Sistem ini bisa sangat berbahaya kalau si pembeli tidak memahami aturannya.
-- Rakhmi Pematasari
Maka, wajar jika banyak di antara kita bekerja pontang-panting demi mengumpulkan uang agar dapat membeli rumah, meskipun pembelian itu ditempuh dengan cara kredit atau mencicil pembayarannya lewat bank (kredit pemilikan rumah/KPR). Bahkan, alih-alih mendapatkan rumah idaman sesuai anggaran, kini banyak orang membeli dengan cara oper kredit (take over credit).
Lazimnya, oper kredit didefinisikan sebagai bentuk dari pengalihan kredit KPR atau kredit pemilikan apartemen (KPA) dari pihak pemilik lama kepada pemilik baru. Namun, dalam banyak kasus, proses membeli rumah dengan sistem oper kredit lebih sulit ketimbang membeli rumah dari pengembang dengan cara mengajukan kredit langsung kepada bank.
Maklum, biasanya dokumen rumah yang akan dibeli sudah tersimpan di sebuah bank, misalnya bank A. Jadi, apabila pihak debitur baru ingin mendapatkan kredit dari bank B, belum tentu bank A bersedia memberikan dokumen tersebut dengan proses cepat dan mudah.
Lebih celakanya lagi, tak sedikit masyarakat yang tak memahami tata cara dan prosedur pengalihan KPR atau KPA tadi. Walhasil, niat semula ingin mendapat keuntungan dari membeli rumah atau apartemen dengan oper kredit, mereka justru merugi.
"Sistem ini bisa sangat berbahaya kalau si pembeli tidak memahami aturannya," kata Rakhmi Pematasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan.
Menurut Rakhmi, bisa saja para debitur lama memiliki masalah pada KPR-nya. Atau, ketika membeli rumah, si debitur baru lebih memilih cara pengalihan kuasa. Padahal, ternyata surat-surat pendukung untuk pengalihan kuasa oper kredit tadi tidak cukup lengkap, sehingga bank menolak memberikan sertifikat asli rumah kepada debitur baru ketika kreditnya telah selesai.
Sudah ada barangnya
Namun, lanjut Rakhmi, membeli rumah melalui sistem oper kredit KPR atau KPA juga memiliki sisi keuntungan. Paling tidak, ketika melakukan oper kredit, rumah atau apartemen sudah serah terima, atau sudah dibangun, tetapi umurnya belum terlalu lama. Jadi, pembeli sudah langsung punya gambaran kira-kira bentuk rumahnya seperti apa, kekurangan rumahnya di mana, bahkan bisa menghitung kemampuan membayar cicilan.
Budi Triadi Pratama, perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up mengatakan, oper kredit properti KPR atau KPA bisa berupa pengalihan antarinstitusi keuangan atau bank. Artinya, KPR atau KPA yang ada di bank A dipindahkan ke bank B.
Tentu saja, skema tersebut tak selalu bisa dijalankan. Ini tergantung pada kebijakan antarbank tersebut. Namun, biasanya, pengalihan kredit dengan skema ini digunakan nasabah demi mendapatkan fasilitas lebih.
"Bisa berupa bunga kredit lebih kompetitif, kemudahan dalam pelunasan, skema pelunasan yang lebih fleksibel, atau fasilitas lain yang dinilai lebih daripada fasilitas bank sebelumnya," kata Budi.
Bentuk pengalihan kredit lainnya adalah pengalihan kredit kepemilikan. Singkatnya, kepemilikan properti dari debitur A pindah ke B. Skema ini biasanya menggunakan bank yang sama.
Pengalihan bisa juga menggunakan bank yang berbeda seperti skema sebelumnya. Dalam skema ini, yang perlu diperhatikan adalah kondisi persetujuan kredit yang ingin dialihkan. Sebab, jika pengajuan kredit tidak disetujui, pengalihan tidak dapat terjadi.
KOMPAS.com - Membeli rumah melalui sistem oper kredit KPR atau KPA juga memiliki sisi keuntungan. Paling tidak, ketika melakukan oper kredit, rumah atau apartemen sudah serah terima, atau sudah dibangun, tetapi umurnya belum terlalu lama.
Properti yang menggunakan kredit baru dapat dinyatakan sebagai aset jika sudah lunas. Jadi, perhatikan kewajiban rutin yang ada alias cicilan.
-- Budi Triadi Pratama
Jadi, dengan begitu pembeli sudah langsung punya gambaran kira-kira bentuk rumahnya seperti apa, kekurangan rumahnya di mana, bahkan bisa menghitung kemampuan membayar cicilan. Lantas, bagaimana cara bijak membeli rumah atau apartemen melalui sistem oper kredit?
Berikut ini beberapa tips yang harus Anda perhatikan ketika ingin membeli KPR atau KPA lewat oper kredit, seperti dirangkum dari sejumlah perencana keuangan:
Hitung biaya transaksi pembelian
Langkah pertama harus diketahui ketika membeli rumah atau apartemen melalui oper kredit KPR atau KPA adalah menghitung terlebih dulu biaya yang akan dikeluarkan untuk proses ini, seperti biaya pembelian ke pihak penjual dan biaya-biaya oper kredit ke bank.
"Ini untuk memastikan, apakah KPR atau KPA yang ditawarkan secara oper kredit sepadan atau tidak dibandingkan membeli baru atau tunai," kata Rakhmi Pematasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan.
Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Bussines Advisory menambahkan, sebelum membayar sejumlah uang untuk KPR atau KPA dari pemilik lama, seyogianya Anda melakukan negosiasi terlebih dahulu. Paling tidak, negosiasi tersebut terkait harga jual properti yang mau dialihkan.
Jadi, Anda harus bertanya kepada pemilik lama, berapa tahun sudah mengangsur cicilan rumah. Jika baru membayar cicilan rumah 24 bulan dari jangka waktu 15 tahun cicilan, berarti negosiasi harga rumah di sekitar angka yang sudah dicicil si pemilik lama.
"Karena, selama dua tahun itu, dia sudah mendapatkan manfaat rumah yang akan kita beli," kata Mike.
Lihat biaya cicilan
Budi Triadi Pratama, perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up mengingatkan, biar bagaimanapun, sistem oper kredit adalah skema berutang. Jadi, Anda perlu memperhatikan kemampuan keuangan. Khususnya, kemampuan dalam mencicil KPR atau KPA.
Setelah disetujui memakai fasilitas KPR ataupun KPA, properti tersebut belum langsung menjadi hak nasabah sepenuhnya. Nasabah masih memiliki kewajiban melunasi utang tersebut.
"Properti yang menggunakan kredit baru dapat dinyatakan sebagai aset jika sudah lunas. Jadi, perhatikan kewajiban rutin yang ada alias cicilan," saran Budi.
Yang ideal, besar biaya cicilan tidak menambah besar total utang Anda. Total cicilan utang yang boleh dimiliki maksimal 30% dari penghasilan rutin bulanan," ujarnya.
Jika total keseluruhan utang lebih dari 30%, sebaiknya besar utang dikurangi. Caranya, bisa dengan melunasi sebagian utang yang ada atau memperpanjang jangka waktu utang tersebut. Ini dengan ekspektasi nilai cicilan utang bisa berkurang. (Dikky Setiawan/Bersambung)

Sumber 

Mau Balik Nama, Sertifikatnya Mana?

KOMPAS.com - Membeli rumah secara oper kredit tentu bukan tanpa masalah, tidak terkecuali membeli di sebuah perumahan yang dimiliki oleh pengembang besar. Urusan balik nama adalah salah satunya.
Pengalaman Wardi ini, misalnya. Ia telah membeli rumah secara oper kredit di perumahan yang tergabung dalam salah satu grup pengembang besar. Dia mengaku, ada sedikit permasalahan dihadapinya. Karena sampai sekarang, semua rumah di satu komplek tempatnya tinggal belum satu pun yang bersertifikat.
Wardi bilang, dirinya sudah berulang kali menanyakan ke bank. Tapi, pertanyaannya selalu dijawab, bahwa sertifikat belum dipecah.
"Maksud saya, kalau sudah ada sertifikatnya, saya ingin segera balik nama walaupun angsuran baru berjalan 3 tahun dari total 15 tahun waktu cicilan," kata Wardi.
Dalam jual beli tersebut, lanjut Wardi, dirinya hanya memegang surat akad kredit dari pemilik rumah terdahulu yang dilakukan dengan bank, kuitansi uang muka rumah, dan surat Perjanjian Jual Beli rumah di kertas segel.
Langkah-langkah
Kira-kira, apa yang harus dilakukan oleh Wardi agar bisa segera balik nama sertifikat rumah tersebut? Sebelum berbicara lebih jauh dan agar memperoleh gambaran yang jelas, inilah urutan pelaksanaan transaksi jual beli rumah yang biasanya dilakukan pengembang:
- surat pemesanan
- pembayaran uang muka
- pembuatan Perjanjian Pengikatan Jual Beli
- penandatanganan Akad Kredit bank
- penandatanganan Akta Jual Beli (setelah bangunan rumah selesai) di depan Notaris/PPAT
- dan, pemecahan sertifikat induk dan balik nama ke atas nama masing-masing pembeli.
Jika melihat pengalaman Wardi, sepertinya kondisi saat ini pengembang telah menyelesaikan pembangunan rumah dan bangunan rumah sudah diserahterimakan. Akan tetapi, Akta Jual Beli di hadapan Notaris/PPAT belum dilaksanakan sehingga belum bisa dilakukan pemecahan sertifikat induk dan balik nama atas nama masing-masing pembeli.
Oleh karena itu, hal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Sebaiknya, pelajari terlebih dahulu isi ketentuan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang mengatur kapan dan persyaratan apa yang harus dipenuhi agar dapat dilakukan Akta Jual Beli tersebut.
- Anda dapat meminta konfirmasi tentang hal tersebut kepada pengembang, baik secara lisan maupun tertulis. Anda sebenarnya tidak perlu khawatir, karena dalam permasalahan ini posisi hukum Anda cukup aman.
Dalam perjanjian kerjasama antara pengembang dengan bank pemberi KPR telah diatur batas waktu penyelesaian pemecahan sertifikat induk dan balik nama sertifikat atas nama masing-masing pembeli. Konsekuensinya, pengembang baru menerima 100% dana KPR dari Bank yang bersangkutan jika telah berhasil menyelesaikan pemecahan dan balik nama sertifikat ke masing-masing pembeli. Dengan demikian, sebenarnya kondisi tersebut (sertifikat belum dipecah) merugikan pihak pengembang.

Sumber 

Hindari Pungli, Ikuti Tahapan Mengurus Sertifikat

KOMPAS.com - Sertifikat menjadi bukti kepemilikan atau penguasaan atas tanah atau lahan. Tak hanya memastikan status hukum atas hak kepemilikan atau penguasaan atas tanah/lahan, sertifikat juga memiliki fungsi lain.
Namun, fungsi utama sertifikat tetap sebagai alat bukti kepemilikan atau penguasaan yang sah atas tanah atau lahan. Secara administratif, selain menjadi bukti kepemilikan sah secara hukum, sertifikat juga menjadi syarat jika kita ingin mendirikan bangunan di atas tanah yang kita kuasai (Baca: Segera, Pastikan Status Hukum Kepemilikan Tanah Anda!).
Untuk mendapatkan sertifikat atas tanah, seseorang harus melewati tiga tahap, yakni permohonan hak. Mereka yang berhak memohonkan haknya adalah para penerima hak atas tanah negara berdasarkan surat keputusan pemberian hak yang dikeluarkan pemerintah cq direktur jenderal agraria atau pejabat yang ditunjuk, yakni para ahli waris, yaitu mereka yang menerima warisan tanah, baik tanah bekas hak milik adat maupun hak-hak lain; para pemilik tanah, yaitu mereka yang mempunyai tariah dari jual-beli, hibah, lelang, konversi hak, dan sebagainya; dan terakhir pemilik sertifikat yang hilang.
Tahap kedua untuk mendapatkan sertifikat adalah pengukuran dan pendaftaran hak. Setelah seseorang melengkapi semua berkas permohonan sertifikat dan diserahkan ke kantor pertanahan setempat, oleh kantor pertanahan akan dilakukan pengukuran, pemetaan, dan pendaftaran haknya.
Pada hakikatnya, kegiatan pengukuran merupakan penetapan batas-batas tanah. Untuk itu, dalam tahap pelaksanaannya, penting untuk mengajak orang lain yang memiliki tanah berbatasan dengan yang hendak diukur. Pengukuran tanah dilakukan oleh juru ukur dan hasilnya dipetakan serta dibuat surat ukur dan gambar situasinya.
Tahap ketiga adalah penerbitan sertifikat. Pada tahap terakhir ini yang dilakukan adalah membuat salinan buku tanah dari hak-hak atas tanah. Salinan buku tanah beserta surat ukur dan gambar situasinya kemudian dijahit/dilekatkan menjadi satu dengan kertas sampul yang telah ditentukan pemerintah. Hasil akhir itulah yang disebut dengan sertifikat yang kemudian diserahkan kepada pihak pemohon.
Pungli
Menurut Kepala Bidang Humas Badan Pertanahan Republik Indonesia, Doli Manahan Panggabean, Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebenarnya tak pernah mempersulit para pemohon mendapatkan sertifikat tanah. Anggapan bahwa permohonan sertifikat tanah berbelit, menurut Doli, lebih karena masyarakat kurang memahami bagaimana prosesnya.
Proses mendapatkan sertifikat tanah tidak semuanya diselesaikan di BPN. Ada berkas persyaratan yang harus dilengkapi sebelum mendaftar ke BPN Salah satunya adalah akta peralihan tanah, seperti akta jual beli, riwayat tanah dari kecamatan, surat keterangan tidak ada sengketa dari kelurahan, serta Pajak Bumi dan Bangunan.
"Semua persyaratan tersebut kan harus diselesaikan di instansi lain, bukan di BPN. Tapi, orang menghitungnya sejak saat mengurus persyaratan sehingga kesannya sertifikasi itu rumit dan berbelit," kata Doli.
Biaya sertifikat juga sudah ditetapkan secara khusus tergantung pada pelayanan yang ingin didapatkan. Pemohon untuk balik nama, hak tanggungan, pencatatan surat keputusan atau permohonan hak tanah yang berasal dari tanah adat dan tanah negara tentu berbeda-beda.
"Semua daftar biayanya terpampang jelas di kantor BPN. Biaya-biaya tersebut juga tercatat dalam SPS (surat perintah setor) sehingga tak mungkin ada pungli," katanya.
Jika masih ada pungutan liar, Doli melihat hal tersebut karma masyarakat enggan mengurus sertifikasi tanahnya sendiri tetapi melalui pihak ketiga.
"Kan kalau lewat pihak ketiga pasti ada biaya tambahan. Tetapi, kalau mengurus sendiri, otomatis maya yang dikeluarkan sesuai ketentuan tarif yang ada di BPN," katanya. (KHAERUDIN)

Sumber