SELAMAT DATANG

Selamat menikmati artikel-artikel hasil copy & paste (Copas) berikut, semoga dapat menambah wawasan bagi pribadi yang ingin berkembang.

Friday, December 14, 2012

Kenapa Lemak Banyak Menumpuk di Perut, Paha & Lengan? Ini Penyebabnya



Jakarta - Lemak berlebih yang tak kunjung hilang di bagian perut, lengan atas dan paha kerap membuat wanita kesal dan tidak percaya diri. Banyak cara yang mereka lakukan untuk memangkasnya tapi tak juga menunjukkan hasil yang optimal.

Kenapa lemak cenderung banyak menumpuk di tiga bagian itu sementara daerah tubuh yang lain terbilang normal? Dipaparkan ahli gizi Prof. Dr. Hardinsyah, MS, secara anatomi tubuh manusia, perut, paha dan lengan atas memang bagian yang paling sensitif dengan terjadinya penumpukan lemak.

Dalam jumlah normal, lemak di perut sebenarnya berfungsi sebagai bantalan pelindung organ dalam tubuh yang penting seperti jantung, liver, ginjal dan usus. Bahkan menurut penelitian di Loyola University Chicago, lemak perut kemungkinan bermanfaat mengatur sistem kekebalan tubuh. Begitu juga dengan lemak pada paha, lengan maupun bokong.

"Penumpukan utama lemak memang di bagian itu, dalam rangka memberikan perlindungan. Secara anatomi dan fisiologis itu memang bagian-bagian yang rentan dan lebih peka untuk menyimpan (lemak), terang pria yang akrab disapa Hardin ini, saat berbincang dengan wolipop di Indofood Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2012).

Ia mencontohkan, "Lemak di bokong misalnya, fungsinya untuk bantalan saat duduk. Bayangin kalau nggak punya bokong, hanya tulang. Pasti sakit kalau duduk. Cuma kalau kebanyakan bantalannya juga nggak baik,"

Ketika ada kelebihan lemak, tubuh pun terpaksa menampungnya di bagian tersebut sehingga mengakibatkan kulit terlihat menggelambir. Kelebihan lemak sendiri terjadi ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi energi dari yang seharusnya dia butuhkan. Energi ini bisa berasal dari lemak, karbohidrat dan dalam kondisi tertentu, energi juga bisa dari protein.

"Karena terjadi ketidakseimbangan antara input dan output (jumlah energi yang masuk ke tubuh lebih besar dari yang dikeluarkan lewat aktivitas), keseimbangannya jadi positif (berlebih). Lama-lama lemak tadi menumpuk," ujar guru besar di Departemen Gizi Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Pria dan wanita berusia 20-40 tahun, dengan kebutuhan energi 2.000 kalori per hari, rata-rata membutuhkan asupan lemak sekitar 45 gram. Bisa lebih atau kurang, tergantung berat badannya. Jika diambil contoh, 45 gram lemak bisa setara dengan burger daging dengan keju atau 6,2 ons daging sapi tenderloin.

"Lemak berlebih, biasanya didefinisikan kalau lebih dari 20 persen dari yang seharusnya," papar pemegang gelar Master di bidang Gizi Masyarakat IPB ini.

Pada wanita, penumpukan lemak umumnya lebih banyak terjadi di area pangkal paha dalam, atau dekat tulang panggul. Kondisi ini kerap menyebabkan seseorang berjalan dengan kedua kaki yang melebar karena lemak berlebih di bagian tersebut.

Sumber