SELAMAT DATANG

Selamat menikmati artikel-artikel hasil copy & paste (Copas) berikut, semoga dapat menambah wawasan bagi pribadi yang ingin berkembang.

Saturday, August 13, 2011

Sejarah Panjang Masuknya Islam di Roma - Italia


Roma. Kota kuno yang begitu tersohor dibelahan dunia. Ibu kota negara Republik Italia ini menjadi pusat agama Katholik. Pengambilan kebijakan keagamaan umat Katholik terpusat di sana, di Vatikan. Italia terletak di Eropa bagian selatan. Dari sejarah italia, Dahulu di sini terdapat kerajaan Romawi pemuja para Dewa sampai Byzantium yang menganut Kristen.

Sejarah mencatat bahwa pasukan islam dibawah pimpinan halifah Abu Bakr Ash-Shiddiq, pernah melakukan perang dengan kerajaan Romawi, menaklukkan negeri Syam yang termasuk daerah teritorial kerajaan Romawi. Disinilah kelihaian Khalid bin Al-Walid terlihat dalam membuat strategi perang sehingga memenangkan peperangan, mengalahkan pasukan kerajaan Romawi yang berjumlah 240 ribu personel

Sedangkan masuknya islam, menguasai kepulauan Sisilia sampai ekspedisi ke Italia utara pada abad ke 8. Bahkan sampai ke kota Roma, terjadi saat pasukan muslim dari Afrika utara. Sayangnya invasi pasukan Muslim ini kurang intensif. Sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim. Pada tahun 1300 merupakan kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera, Puglia, sehinga Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman penggabungan negara di tahun 1861 hingga tahun 1970-an.

Tapi pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia terlihat dengan peninggalan berupa Bangunan dan benteng peninggalan pasukan muslim di Italia masih berdiri dan sekarang menjadi tempat pariwisata. Kontribusi islam saat itu bagi kebudayaan Eropa berupa ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur dan ilmu pengetahuan lainnya bahkan mempengaruhi pemikiran bangsa Eropa di jaman renaissance yang bermula di negara ini.

900 tahun kemudian, invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu, namun bukan lewat peperangan. Tetapi lewat para pekerja, pedagang dan pelajar yang membawa Syiar Islam. . Sebagian besar dari mereka adalah imigran dari Afrika utara, Albania, Bosnia, Turki, Arab dan dari negara Islam lainnya. Kebanyakan mereka tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin dan kota-kota besar lainnya. Bahkan Gelombang imigran muslim pun terus bertambah dan mereka berbaur dengan masyarakat setempat.

Masjid dan Musholla bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dengan sekolah Islam dan toko makanan halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid bertambah dari 16 menjadi 400 buah lebih hanya dalam jangka waktu 16 tahun. Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Bahkan berdiri masjid yang megah, Masjid Agung Roma, atau yang biasa disebut “Grande Moschea Masjid”.

Masjid ini menjadi simbol toleransi keberagamaan di Italia. Letaknya di Basilica, Santo Paulus Roma, persisi bersebelahan dengan Vatikan dan Sinagog Yahudi. Berdiri di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi, masjid yang menjadi kebanggaan umat Islam Italia bahkan dunia ini mampu menampung sekitar 40.000 jama’ah. Lebih mengangumkan lagi, masjid ini merupakan masjid terbesar di daratan Eropa. Keberadaan masjid di tengah kota Roma itu tak terlepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud, pemimpin Arab Saudi, yang meminta kepada Presiden Giovanni Leone, yang menjabat presiden Republik Italia ke-6 sejak tahun 1971-1978, untuk membangun masjid bagi umat Islam Roma.

Masjid Agung Roma disebut sebagai masjid terindah di Eropa. Dari kawasan Lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne Mountain, sebuah bukit yang sangat subur di utara kota Roma. Arsitek terkenal Italia, Paolo Portoghesi, dipercaya mendesain masjid ini setelah menyisihkan 40 arsitek lainnya, bersama arsitek Avio Mattiozzi pada tahun 1975. Portoghesi juga dosen sejarah arsitek di Universitas Roma.

Hanya dalam beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat sampai dua kali lipat. Sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam adalah agama terbesar kedua di Italia.

Sumber