Tanya Jawab Sarang Semut

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan sehubungan dengan produk herbal Sarang Semut yang kami rangkumkan sebagai informasi untuk Anda.

• Apa saja khasiat dari Sarang Semut?

  Sarang Semut terbukti secara empiris (laporan pengguna) dapat membantu pengobatan berbagai jenis kanker dan tumor, hipertensi, diabetes, gangguan jantung, paru-paru, stroke, wasir, asam urat, dsb. Dapat meningkatkan fungsi ginjal dan hati serta menurunkan kadar kolesterol. Dari laporan konsumen, biasanya sudah akan terlihat perbaikan yang signifikan dalam waktu pemakaian 1-2 bulan.

• Apakah ada efek samping dari produk Sarang Semut?

  Sejauh ini belum ada efek samping serius yang dilaporkan. Beberapa pelanggan melaporkan mengalami pusing dan mual 1-2 hari pertama, tetapi tidak dialami oleh semua pelanggan. Jika mengalami pusing dan mual pada saat mengonsumsi Sarang Semut, dosis pengobatan dapat dikurangi menjadi 2 kapsul 2 kali sehari selama 1-2 minggu. Setelah itu dapat dinaikkan menjadi dosis normal.

• Apakah Sarang Semut bisa dikonsumsi pada saat saya sedang kemoterapi?

  Sarang Semut tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama proses kemoterapi. Dapat digunakan 1 minggu sebelum atau 1 minggu sesudah kemoterapi untuk memulihkan fungsi-fungsi organ tubuh lain yang mungkin mengalami kerusakan selama proses kemoterapi. Juga dapat dikonsumsi setelah kemoterapi untuk mencegah penyebaran atau mencegah kanker tumbuh kembali.

• Apakah Sarang Semut bisa dikonsumsi oleh Ibu hamil?

  Sarang Semut tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena belum ada penelitian yang memastikan Sarang Semut tidak berbahaya bagi janin. Sarang Semut dapat dikonsumsi setelah melahirkan untuk menambah stamina dan meningkatkan produksi ASI.

• Apakah Sarang Semut bisa dikombinasikan dengan obat lain?

  Sarang Semut dapat dikombinasikan dengan obat herbal lain atau obat medis dengan memberi selang waktu konsumsi 1-2 jam.

• Selama saya mengonsumsi Sarang Semut, apakah ada pantangan?

  Batasi makanan berlemak, berminyak, dan bersantan. Daging boleh dimakan, asal sedikit mengandung lemak. Boleh makan yang digoreng, asalkan dibatasi dan digoreng sendiri (tidak beli di luar rumah). Hindari makanan yang dikalengkan atau mengandung bahan pengawet dan bahan penyedap (MSG) karena dapat membentuk radikal bebas yang memicu pertumbuhan kanker dan tumor. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang mengandung banyak serat dan antioksidan (sayuran hijau dan buah berwarna merah/ungu).

Sumber