Financial planning atau ilmu perencanaan keuangan adalah serangkaian prinsip-prinsip utama yang kudu kita lakoni dalam mengelola keuangan pribadi atau keuangan keluarga kita. Kudu kita lakoni sebab dengan itu kita mungkin bisa meraih kesehatan finansial (financial health) yang mak nyos.
Tak pelak, problem keuangan adalah salah satu faktor utama yang acap memicu stress seseorang. Dan menurut sejumlah penelitian, kalau ada orang melamun, maka topik yang paling sering ia lamunkan adalah soal keuangan (selain soal sex). Salah satu sumber utama penyebab orang susah tidur ternyata juga soal keuangan (terutama jika uangnya ndak cukup untuk bayar utang).
Nah di pagi ini, saya ingin berbagi tiga tips powerful mengenai financial planning. Dengan itu, mudah-mudahan Anda semua kelak bisa mendapatkankan financial health yang prima. Dan tentu bisa tidur nyenyak sambil bermimpi indah tentang the beauty of financial freedom.
Dalam wacana mengenai financial planning, sejatinya ada tiga jenis rasio keuangan yang wajib kita penuhi. Mari kita telisik satu per satu.
Rasio # 1 : Rasio Biaya Hidup / Pendapatan. Ini adalah rasio keuangan klasik yang tetap akan relevan sepanjang zaman. Jangan, dan jangan pernah kita hidup dengan biaya bulanan yang lebih besar di banding total pendapatan yang kita peroleh. Ada sebuah pepatah indah bilang : kita boleh mati tanpa meninggalkan harta sepeserpun, tapi jangan pernah kita mati dengan meninggalkan hutang.
Problemnya, banyak orang yang kini terjebak utang lantaran biaya selalu lebih besar daripada pendapatan. Apalagi dengan rayuan kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan yang terus melambai-lambai itu. Akibatnya, dengan bungan pinjaman yang mencekik dan berbunga-bunga, tanpa sadar hutang kita bisa membengkak hingga ratusan juta rupiah (alamak).
Rasio pertama ini juga bisa menentukan apakah Anda sehat secara keuangan atau tidak. Orang dengan gaji 5 juta dan pengeluarannya hanya 4 juta/bulan, sebenarnya LEBIH KAYA dibanding orang dengan gaji 15 juta tapi biaya bulanannya menembus angka 20 juta. Financial IQ orang yang pertama itu lebih tinggi dibanding yang kedua.
Rasio # 2 : Rasio Cicilan. Ternyata 70% orang Indonesia kalau membeli sepeda motor atau mobil atau rumah pasti menggunakan fasilitas kredit. Alias dengan hutang, yang kemudian dibayar setiap bulan dengan cicilan.
Nah lalu berapa rasio ideal untuk alokasi buat dana cicilan tersebut? Menurut pakar financial planning sebaiknya tidak lebih dari 30 % total pendapatan kita (kalau istri dan suami sama-sama bekerja ya digabung pendapatannya). Jadi kalau total pendapatan adalah 15 juta, maka alokasi dana untuk cicilan maksimal ya 5 juta.
Kalau dana untuk cicilan itu (cicilan KPR, mobil, motor atau cicilan hutang lainnya) lebih dari 30 % total pendapatan, maka kondisi keuangan Anda sebenarnya sudah masuk kategori kurang sehat. Hmm, jadi berapa besar total dana cicilan Anda saat ini?
Rasio # 3 : Rasio Dana Darurat. Dana darurat artinya adalah semacam safety fund jika sewaktu-waktu Anda menemui kejadian darurat, misal anggota keluarga sakit kritis, ada kejadian bencana alam, atau bahkan mendadak Anda kena PHK.
Nah, tanpa simpanan dana darurat, dengan uang dari mana Anda akan menghadapi semua kejadian kelam diatas? Dengan uang dari Hongkong?
Menurut sejumlah pakar financial planning, besarnya simpanan dana darurat itu minimal 10 kali gaji bagi yang sudah menikah dan 5 kali gaji bagi yang masih lajang.
Jadi kalau total pendapatan Anda adalah 5 juta per bulan, maka mestinya Anda punya simpanan dana cadangan sebesar 50 juta rupiah (bagi yang sudah menikah). Nah kalau belum mencapai 50 juta, lalu bagaimana dong? Lhah kok malah nanya saya.
Begitulah teman, tiga jenis rasio keuangan yang berguna untuk panduan financial planning kita. Mudah-mudahan kondisi keuangan Anda saat ini semuanya sudah menuju jalur yang benar dan sehat.